Halaman

Senin, 15 Juli 2013

KENNELING DAILY PROCEDURES FOR K-9 SECURITY


  1. Pawang K-9 yang sedang bertugas harus senantiasa melakukan Inspeksi dan melaporkan dalam buku laporan dan atau kepada atasan langsung atas segala gangguan kesehatan anjingnya yang ada dalam kennel.
  2. Ompreng tempat makan dan minum harus dikeluarkan dari dalam Kennel setiap pagi.
  3. Membersihkan Kennel dari kotoran, termasuk tempat tidurnya, tembok dan juga pagar dengan sabun atau antiseptik menggunakan sikat.
  4. Pastikan Kennel dalam keadaan kering, baru kemudian masukan anjingnya ke Kennel.
  5. Pastikan bahwa saluran air pembuangan berjalan lancar.
  6. Pastikan bahwa ompreng makan dan minum dicuci dengan sabun setiap hari, dan kemudian ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan.
  7. Pastikan alat-alat kebersihan Kennel  disimpan ditempat yang telah ditentukan dengan rapi.
  8. Pastikan bahwa area umbaran harus senantiasa dalam keadaan bersih dari kotoran anjing, dan atau sampah lainnya.
  9. Apabila terdapat kotoran anjing di area umbaran, harus segera diambil dengan alat kebersihan dan dimasukan kedalam septictank, kemudian bekasnya diguyur dengan semprotan air.
  10. Pastikan dalam kennel, area umbaran dan lingkungan kennel senantiasa dalam keadaan bersih dan rapi.
  11. Pastikan air minum anjing selalu tersedia, apabila anjing beristirahat di dalam kennel.

GROOMING DAILY PROCEDURES FOR K-9 SECURITY


  1. Semua Pawang K-9 yang sedang bertugas harus senantiasa memastikan bahwa anjingnya dalam keadaan sehat dan bersih saat akan dibawa latihan keluar dan atau saat akan bertugas.
  2. Periksa, amati bagian hidungnya senantiasa dalam keadaan bersih dan basah, bagian mata bersinar dan bersihkan  telinganya bagian luar dengan kapas basah secara berkala.
  3. Bersihkan bulunya dengan lap/handuk basah dan atau dengan sikat bulu, se arah dan berlawanan arah secara bergantian menembus ke bagian kulit, dilanjutkan dengan mengeringkan bulu dan kulitnya dengan lap/handuk kering.
  4. Biarkan anjing berjemur pada tempat yang ditentukan secara berkala, agar kulit dan bulunya sehat dan berkilau alami.
  5. Memandikan anjingnya secara berkala setiap dua minggu sekali, dan atau apabila anjing dalam keadan kotor, dengan menggunakan samphoo khusus dan dibilas dengan air bersih secara benar kemudian keringkan/jemur anjingnya.
  6. Saat memandikan anjing pastikan tangan melindungi semprotan air tidak masuk ke telinga anjingnya.

Rabu, 10 Juli 2013

SKYBOX KENNEL




SKYBOX KERANGKA ALUMUNIUM



 








SKYBOX KENNEL JENIS KAYU

TEMPORARY KENNEL / OPERATIONAL KENNEL





KENNEL STANDAR











Syarat-syarat Kennel Standar :

1. Memenuhi sistem sanitasi standar / layak.
2. Mempunyai sistem drainase yang baik / standar.
3. Mempunyai Pagar pengaman / Safety Fence.
4. Mempunyai area umbaran untuk bermain satwa K9.
5. Memiliki Kennel Support System dan Training Facility.
   - Pemeriksaan Rutin oleh Dokter Hewan
   - Loker 
   - Gudang Logistik
6. Memiliki Sistem Penerangan yang baik.

PRINSIP-PRINSIP MELATIH ANJING

KEPATUHAN DASAR ( BASIC OBEIDIENCE )

Pendahuluan

Memiliki anjing yang sehat dan pintar adalah suatu hiburan dan kebanggaan bagi para pemilik penyayang dan penggemar anjing peliharaan. Namun sayangnya tidak semua para penggemar dan pemilik anjing peliharaan tahu caranya memberlakukan prinsip-prinsip dasar pelatihan yang sederhana dalam tindakan kesehariannya bersama dengan anjing peliharaannya.

Ada lima prinsip dasar yang sebaiknya diketahui dan senantiasa harus diaplikasikan oleh seorang pemilik atau pawang pelatih anjing untuk suksesnya suatu program pelatihan anjing ;

1.       Pengetahuan/Know How ;
Seorang pawang pelatih anjing haruslah mengetahui dengan baik carakter, kebiasaan dan status emosi mental anjing yang akan dilatihnya, selanjutnya seorang pelatih anjing harus memiliki tehnik-tehnik dan methode pelatihan secara bertahap yang mudah diterapkan dan dapat dipahami oleh  anjing  sebagai suatu perintah yang harus ditaati dan atau suatu larangan yang tidak boleh dilakukan oleh anjing.

2.       Pengulangan/Repetition
Saat anjing dilatih suatu pelajaran baru dan kemudian anjing sudah mulai memahami dan mulai bisa mengerjakan perintah, maka harus dilakukan pelatihan ulangan perintah yang sama disetiap waktu pelatihan yang berbeda sampai anjing mencapai level keahlian yang telah ditetapkan oleh pelatih, kemudian baru boleh diajarkan drill tehnik yang baru berikutnya.

3.       Kesabaran dan ketekunan/Patience
Kesabaran dan ketekunan adalah sikap pribadi yang sangat penting harus dimiliki oleh seorang pelatih anjing, haruslah dingat bahwa anjing walaupun memiliki kecerdasan, tapi tidaklah akan sama dengan kecerdasan manusia dalam menerima instruksi. Diperlukan kesabaran dan kontol diri sangat tinggi dalam melatih anjing khususnya hewan pada umumnya, kemarahan dalam melatih saat anjing tidak mampu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh pawang akan membuat anjing menjadi bingung dan stress, hasil akhir kondisi setress yang berkepanjangan akan membuat anjing menjadi rusak karakter mentalnya.

4.       Hadiah/Price/Praise
Pemberian hadiah baik dalam kata-kata pujian maupun hadiah makanan pada waktu yang tepat yaitu disaat anjing mau dan mampu melakukan apa yang diinginkan atau diperintahkan oleh pelatih atau pawangnya dengan benar,  adalah kunci keberhasilan dalam proses pelatihan. Dalam pemberian hadiah haruslah disaat yang tepat dan secukupnya tidak boleh berlebihan baik dalam pujian ataupun hadiah makanan. Anjing akan cepat belajar dari pengalamannya bahwa jika melakukan dengan benar apa yang diinginkan oleh pawang pelatihnya, maka pawangnya akan senang dan akan mendapat hadiah baik kata-kata pujian, mainan kesukaanya atau hadiah makanan.
Tujuan akhir dari proses pelatihan dengan  hadiah dan koreksi pada saat yang tepat adalah anjing mampu melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik dan riang bersama majikannya.

5.       Koreksi / Correction
Pada saat anjing melakukan kesalahan dan atau melakukan perintah pelatihnya tidak dengan benar maka pada saat itu juga anjing harus  dilarang atau dikoreksi umumnya dengan kata “ NO” atau “ JANGAN” dalam nada suara sedemikian rupa, bersamaan dengan kedutan cepat pada tali latih yang dikaitkan pada rantai lehernya, seorang pelatih haruslah memahami bahwa setiap anjing memiliki emosi dan kepekaan yang berbeda satu dengan yang lainnya, dalam pemberian nada suara koreksi dan kedutan cepat pada tali latihpun haruslah disesuaikan dengan kepekaan anjing yang dilatihnya,
 Ada beberapa anjing yang langsung mengetahui maksud perintah pelatihnya dengan cepat, tapi ada beberapa anjing yang susah berkonsentrasi dalam pelatihan dan memerlukan beberapa pengulangan dan koreksi dengan penuh kesabaran baru bisa mengerti dan bisa melaksanakan  perintah pelatihnya.

Seorang pelatih yang baik tidak akan pernah marah lepas kendali, kemudian memukul, menendang dan menyakiti anjingnya dalam mengkoreksi atau melarang anjingnya saat melakukan kesalahan.
Cara yang umum dilakukan oleh seorang master dan pelatih anjing  saat anjing harus dihukum karena kesalahannya adalah dengan “tekanan nada suara marah, bersamaan dengan kedutan kuat pada rantai dan tali latih’’  dilanjutkan dengan segera ikat tali latih disuatu tempat yang kuat pawang tanpa kata meninggalkan anjing dalam jarak pandang yang aman, mengabaikan anjingnya dalam interval waktu tertentu. Setelah dirasa cukup pawang kembali mengambil anjingnya dan segera bawa ke kandangnya, masukan tanpa kata, tanpa grooming, tanpa makan dan hanya air, kemudian tinggalkan dan abaikan, hari pagi berikutnya adalah dimulai hari yang baru bersama anjingnya.

6.       Berkelanjutan/Consistenses.
Drill tehnik lapangan harus dilakukan berkelanjutan dan bertahap, sampai pada level keahlian yang dibutuhkan dalam tugas operasional lapangan.

Para master pelatih anjing mengatakan, “Suksesnya program pelatihan anjing” adalah perpaduan antara bakat yang dimiliki anjing dengan ikatan pertemanan yang kuat, drill-drill tehnik dan kecerdasan seorang pelatih dalam menerapkan methode latihan yang bertahap sesuai kondisi anjingnya.

Basic Obeidience Training

Ada beberapa tehnik dan methode yang dikembangkan oleh para pelatih anjing agar ketika diajak keluar dan bersosialisasi dengan dunia luar atau area publik, anjing senantiasa nyaman dan serasi berada disamping pawang atau majikannya, baik dalam keadaan diam ditempat atau dalam gerakan.

 Pengucapan aba-aba perintah dalam pelatihan anjing haruslah perintah-perintah yang singkat dan jelas seperti perintah yang digunakan pada kemiliteran, umumnya menggunakan satu dan atau dua suku kata yang diucapkan secara jelas diikuti dengan gerakan pelatih agar ditiru dan dilakukan oleh anjingnya, berikut perintah aba-aba dalam pelatihan kepatuhan dasar  :

1.       HEEL  / Ka-ki.
Sebelum mulai dengan materi pemberian perintah seorang pelatih yang berpengalaman akan terlebih dahulu melakukan prosedur pengumbaran atau mengajak berjalan bebas kesatu tempat dan membiarkan anjingnya terlebih dahulu membersihkan dirinya untuk kencing dan buang kotoran, agar saat melaksanakan latihan dan atau sedang bekerja sudah terbiasa tidak kencing lagi apalagi buang kotoran. Selanjutnya pelatih menuju tempat latihan yang sudah ditentukan untuk memulai latihan drill tehnik sebagai berikut ;
  • Pawang dalam posisi berdiri,  anjing disamping kiri bisa duduk atau sedang berdiri, perintah Heel diucapkan bersamaan dengan gerakan kaki kiri melangkah, satu tangan kiri memberi isyarat tepukan pada paha kiri, pawang melangkah cepat, tangan kanan memegang ujung tali latih, sementara tangan kiri bergerak flexibel menyesuaikan pegangannya sedemikian rupa ke tali latih, pada tahap awal pelatihan anjing biasanya akan bergerak lebih cepat berusaha mendahului pelatihnya, segera lakukan koreksi dengan cara merubah arah belok kanan sambil mengulangi perintah Heel bersamaan dengan aba-aba isyarat tepukan pada kaki kiri, terus lakukan pergerakan merubah arah dengan kombinasi gerakan belok kanan atau gerakan balik kanan setiap anjing melakukan gerakan mendahului pelatih, bersamaan dengan prosedur aba-aba isyarat, dan kedutan cepat pada tali latih  dan pada saat anjing dalam posisi yang ideal dan atau posisi bahu dada anjing sejajar dengan kaki samping kiri pelatih, beri pujian dengan nada suara gembira Good atau bagus, tangan kiri cepat memberikan usapan singkat pada leher anjing sambil terus berjalan atau berlari.
  • Pada tahap awal lakukan pelatihan secukupnya dan jangan terlalu lama sesuaikan dengan enegi, stamina dan status emosi anjing agar tidak sampai bosan dan anjing tidak menjadi kapok manjalani sesi latihannya.
  • Setelah sesi latihan Heel dirasa cukup, kemudian segera hentikan latihan dengan aba-aba perintah “STOP”, gerakan kaki kanan pawang menutup rapat berhenti, bersamaan tangan kanan menahan tali dengan kedutan cepat dan terukur, dilanjutkan telapak tangan kiri terbuka kebawah tepat berhenti di depan hidung anjingnya, berhenti sejenak dan kemudian akhiri latihan  dengan memberi pujian secukupnya melalui usapan atau tepukan sayang pada dada anjing, dan pemberian hadiah makanan juga bisa dilakukan.
  • Selanjutnya istirahatkan anjing dan biarkan dia bebas terkendali tanpa perintah, selanjutnya kembali ke kandang untuk melaksanakan grooming dan perawatan lainnya.
Pengulangan latihan perintah Heel dilakukan pada sesi latihan berikutnya.

2.       “ SIT” / Du-duk      :
Perintah “SIT” / du-duk, diajarkan setelah anjing mulai mengerti dan dapat menjalankan perintah Heel dengan benar, kemudian anjing baru boleh diajarkan perintah “SIT” dalam posisi anjing berdiri berhenti disamping kiri pawang dengan drill tehnik gerakan sebagai berikut ;
  •  Perintah SIT diucapkan bersamaan dengan gerakan tangan kiri terbuka menekan halus pada bokong bagian atas ekor anjing, sementara tangan kanan aktif memberikan tarikan halus ke atas, pada saat anjing sudah dalam posisi duduk, segera beri pujian atau hadiah makanan.
  • Pada tahap awal latihan akan ada beberapa anjing yang tidak dapat langsung mengerti maksud pelatihnya, maka segera lakukan koreksi dengan perintah Heel sambil bergerak cepat, dan kemudian berhenti lagi, lanjutkan ulangi perintah “SIT” dengan prosedur gerakan tangan kiri menekan bagian belakang atas ekor anjing, bersamaan dengan tangan kanan aktif memberikan kedutan keatas, dan diakhiri dengan pujian dan atau hadiah secukupnya.
  • Selalu akhiri setiap sesi latihan dengan suasana gembira , dilanjutkan anjing istirahat tanpa perintah, grooming dan perawatan lainnya.

3.       “STAY” / Tinggal. :
Perintah Stay atau tinggal diberikan dalam posisi anjing Duduk berhenti disamping kiri pawang dengan cara drill tehnik sebagai berikut ;
  • Perintah Stay diikuti dengan gerakan tangan kiri terbuka tepat  menghadap hidung anjing, pawang diam sejenak, kemudian lanjutkan dengan gerakan kaki kanan selangkan ke depan berbalik mengahad arah anjing bersamaan dengan pengulangan perintah STAY, bersamaan dengan isyarat tangan kanan terbuka kehadapan muka anjingnya.
  • Bila anjing melakukan gerakan yang tidak dinginkan oleh pawang, segera koreksi dengan perintah “NO”, dilanjutkan dengan perubahan gerak ke Heel posisian, dilanjutkan dengan perintah SIT, dan kemudian ulangi perintah STAY dengan prosedur drill gerakannya secara jelas, beri pujian dan atau hadiah hanya pada saat anjing melakukan perintah dengan benar.
  • Dengan latihan pengulangan anjing akan cepat belajar dan menyesuaikan keinginan perintah pelatihnya.
  • Selalu lakukan pengakhiran sesi pelatihan dalam suasana gembira, dan dilanjutkan dengan grooming dan perawatan lainnya.


4.       “ NO” / larangan :
Aba-aba atau perintah “NO” harus selalu dilakukan setiap anjing melakukan gerakan atau tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan pelatih, dengan cara :
  • Perintah “NO’ dilakukan sebagai bentuk koreksi yang harus dipatuhi oleh anjing, bersamaan dengan gerakan kedutan cepat pada tali latihnya.
  • Penggunaan nada suara larangan atau perintah “NO” dan kedutan cepat pada tali latih harus disesuaikan dengan tingkat kesalahan anjing dan tingkat sensitifitas status mental anjing yang dilatih.
  • Untuk beberapa karakter mental anjing yang kebal terhadap kedutan dan perintah karena memiliki emosi yang hyper dan cendrung agresip terhadap  hewan lain atau sesama anjing lainnya, maka penggunaan Rantai cakram atau biasa dikenal dengan rantai duri dapat digunakan pada tahap latihan awal, atau pada tahap sosialisasi dengan lingkungannya yang baru,  kemudian secara bertahap kembali menggunakan rantai kalung biasa sampai ketahap pengendalian lepas tali , anjing harus selalu patuh dan taat mengikuti pelatih dengan nyaman, suasana gembira  dan aman.

5.       “Come” / Sini    ;
Perintah Come atau Sini, dimaksudkan agar anjing cepat datang menghadap pelatih atau pawangnya saat dipanggil nama dan dilanjutkan dengan perintah Come, cara pelatihan awalnya sebagai berikut ;

  • Gunakan tali panjang antara enam sampai dengan sepuluh meter diatur gulung sedemikian rupa.
  • Bawa anjing ketempat lapangan latihan yang sudah ditentukan, dan siapkan hadiah makanan yang paling disukai .
  • Setelah sampai di lapangan latihan biarkan anjing menjelajah sepanjang tali yang terjulur.
  • Panggil nama anjing dilanjutkan perintah Come, bersamaan dengan kedua tangan aktitf melakukan tarikan pada tali latih, ulangi perintah come sambil terus melakukan tarikan pada tali latih, setelah anjing mendekat beri pujian dan tunjukan hadiah kesukaannya, pada saat anjing posisi duduk di hadapan pelatih setelah dipanggil beri hadiahnya.
  • Ulangi pelatihan panggilan sampai mencapai level ketaatan yang diperlukan.
  • Selalu akhiri pelatihan dengan suasana riang gembira.
Intensitas kebersamaan antara anjing dan pelatihnya dalam hubungan persahabatan, adalah kunci utama keberhasilan pelatihan untuk menghasilkan anjing yang pintar, baik dan terkendali.

Selamat- berlatih