Beberapa penyakit yang sering
menyerang atau terdapat pada satwa anjing yang harus di perhatikan oleh para
pemilik anjing sebagai hewan kesayangan, penyakit yang menyerang anjing banyak
yang berbahaya dan ada pula yang tidak, antara lain:
1. Leptospirosis
Penyakit Leptospirosis di sebabkan
oleh bakteri "leptospira sp." yang menyerang limfa, organ hati, mata,
system syaraf serta dapat bertahan lama di ginjal. Gejala yang ditimbulkan
penyakit ini yaitu demam, sakit pada otot otot, lamban atau kurang bersemangat
dan diare. Leptospirosis bisa menyebar baik pada manusia maupun pada hewan lain
seperti tikus melalui sentuhan pada urine yang di keluarkan penderita. Guna
mencegahnya, hindari air tergenang yang memungkinkan anjing atau hewan lain
mengeluarkan urinenya di tempat tersebut. Bawalah anjing ke klinik guna
memperoleh Vaksin Leptospira, dalam setahun biasanya anjing di Vaksin 2 kali.
2.
Rabies
Rabies merupakan penyakit umum yang
menyerang anjing liar. Penyakit rabies sangat berbahaya sebab bisa ditularkan
pada manusia melalui gigitan dan dapat menyebabkan kematian bila terlambat
ditangani. Penyebab penyakit rabies adalah virus rabies yang menyerang jaringan
syaraf. Penyakit ini bisa di cegah dengan cara vaksinasi rabies pada anjing
usia 5 bulan, selain itu anjing juga mesti di awasi agar tidak keluar dan
bersinggungan dengan anjing liar yang membawa virus rabies. Bawalah anjing ke
klinik atau dokter hewan guna mendapat vaksin rabies.
3.
Parvovirus
Penyakit Parvovirus di sebabkan oleh
virus 'Canine Parvovirus tipe 2(CPV-2)' yang hidup menempel di sekitar
lingkungan kita, misalkan pada pakaian, kandang, tempat makan dan lainnya.
Virus ini di sebarkan oleh kecoa atau serangga kecil lainnya. Gejala gejala
yang di timbulkan berupa muntah, diare, hingga berak darah. Penyakit ini bisa
dicegah dengan menjaga kebersihan kandang dan peralatan lainnya. Sering
seringlah menjemur kandang dan membersihkan peralatan lainnya untuk mencegah
penyakit Parvovirus ini, anjing juga mesti mendapat vaksinasi Parvo sebelum
anjing berumur 3 bulan.
4.
Hepatitis
Hepatitis pada anjing disebabkan oleh
virus 'Canine Adeno Virus-1(CAV-1') yang menyerang hati atau lever, ginjal dan
dinding pembulu darah memalui urine, feses serta air liur. Hepatitis pada
anjing bebeda dengan hepatitis pada manusia, hepatitis pada anjing hanya dapat
menular pada anjing serta tidak menyebar pada manusia.Gejala yang di timbulkan
berupa demam, tidak nafsu makan, lesu, muntah,berak darah,pencegahan pada
penyakit ini bisa menggunakan vaksinasi yang sering di kombinasikan dengan
vaksin distemper anjing.
5.
Canine Distemper
Penyakit Cabine Distemper disebabkan
oleh 'parammyxco virus' yang menyerang saluran pernafasan dan menjalar pada
kelenjar pertahanan lokal serta bisa menyerang melalui udara. Penyakit Cabine
Distemper bisa dicegah dengan pemberian vaksin MV-CDV (Measle Virus dan Canine
Distemper Virus) di usia 6-8 minggu dan 3-4 minggu kemudian diberikan vaksinasi
ulangan, Jangan berikan vaksin ini pada anjing di bawah 4 minggu.
6.
Coronavirus
Penyakit Coronavirus disebabkan oleh
"virus Corona" yang menginfeksi saluran pencernaan serta menyebabkan
'enteristis' hebat. Infeksi Corona biasanya hanya menyebabkan diare ringan,
yang berbahaya jika virus ini menyerang bersamaan dengan virus 'parvo' hingga
dapat menyebabkan kematian. gejala yang di timbulkan biasanya nafsu makan
hilang, lesu dan diare yang disertai bau busuk pada feses/kotoran satwa.
Pencegahan hanya dapat dilakukan dengan memberi vaksinasi primary yang bertujuan
guna meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh.
7. Parainfluensa
7. Parainfluensa
Penyebab penyakit parainfluensa yaitu
virus "Parainfluensa" yang menyerang saluran pernapasan dan dapat
menular dengan sangat cepat terhadap hewan lain. Umumnya, jika infeksi murni
hanya karena virus parainfluensa ini gejalanya ringan atau sub-klinis. Tapi
dapat menjadi parah jika disertai dengan infeksi "Bordetela". Gejala
yang di timbulkan umumnya batuk dan pilek ( rhinitis dan bronkhitis ).
Berikanlah vaksin influensa setiap tahun guna mencegahnya terjangkiti, Anjing
yang telah terinfeksi dapat diberikan suplemen vitamin C dan antibiotik untuk
pengobatannya.
8.
Pneumonia / Radang Paru-Paru
Penyakit pneumonia di sebabkan oleh
beragam virus mulai dari Parainfluensa, Bordetella bronchiseptica, Mycoplasma,
Canine Herpes, Reovirus dan Canine Adenovirus tipe-2. Virus virus ini menyerang
saluran pernapasan, terutama pada anjing berusia muda pada saat cuaca dingin
dan berangin. Gejala yang di timbulkan biasanya keluar cairan pada hidung,
batuk dan sesak napas. Pencegahan bisa dilakukan dengan menghidari anjing dari
tempat yang dingin, berangin, lembab dan basah, sediakan alas tidur yang
kering, hangat dan tebal serta berikan juga vakisnasi masing masing virus tadi.
Untuk penanggulangannya mesti di bawa ke dokter hewan atau klinik karena
penyakit ini tergolong berat.
9.
Penyakit Kulit
Penyakit kulit pada anjing biasanya di
sebabkan oleh kutu atau tungau, kutu air, bakteri dan jamur. kutu atau tungau
menimbulkan rasa gatal pada kulit anjing dan jika di garuk bisa menyebabkan
luka. penyakit kulit kerap menyerang anjing di musim hujan karena kontak dengan
air kotor yang mengandung kutu air dan kuman lainnya. luka yang terinfeksi oleh
bakteri di perburuk oleh jamur pada kulit. Pencegahannya bisa dilakukan dengan
memandikan anjing menggunakan sampo kesehatan khusus anjing, bersihkan luka
dengan antiseftik untuk menghindari munculnya jamur pada kulit luka. Jaga
kondisi anjing agar selalu dalam keadaan kering, baik itu bulu, kulit, kandang
dan peralatan lain yang sering kontak dengan anjing. sering juga menjemur
anjing atau sekedar mengajak anjing jalan jalan di luar agar terkena sinar
matahari.
10. Cacingan
10. Cacingan
Penyakit cacingan dapat menyerang
hewan apa saja termasuk juga manusia. Umumnya cacing yang menyerang adalah
cacing pita dan cacing kait yang bisa menimbulkan luka pada usus. Pada awalnya,
cacing akan mengambil makanan pada usus. Namun jika makanan kosong, cacing akan
menggerogoti dinding usus hingga menimbulkan luka dan terjadi pendarahan yang
di keluarkan melalui feses. Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan
makanan serta tempat makan dan minum. Telur telur cacing umumnya masuk melalui
mulut. pemberian obat cacing bisa di mulai sejak anjing berusia 3 minggu selama
2-3 hari berturut turut untuk membunuh cacing. Pemberian obat cacing diulang 1
minggu kemudian selama 2 hari, kemudian di ulang kembali 2 minggu kemudian
selama 2 hari berturut turut. Jika gejala cacingan sudah hilang, lakukan
pemberan obat cacing secara rutin setiap 7 bulan sekali sebagai upaya
pencegahan cacing berkembang dalam tubuh. Pemberian obat cacing yang tidak
teratur bisa menimbulkan efek malas dan badan anjing kurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar